“Emas Dan Ular Berbisa 黄金与毒蛇”

Thanks! Share it with your friends!

Close

“Emas Dan Ular Berbisa 黄金与毒蛇”

Sebuah kisah klasik Buddhis di masa lalu. Sang Buddha sedang berjalan bersama murid-muridnya, tiba–tiba mereka melihat semangkok emas.

Murid berkata: “Emas“,

Sang Buddha berkata: “Ular berbisa“, karena murid melihat Sang Buddha mengatakan itu adalah ular berbisa, maka ia ikut berkata ular berbisa.

Ternyata dua pencuri yang mencuri emas dari istana, mereka dikejar oleh prajurit dan tentara, kemudian pencuri meninggalkannya di hutan.

Setelah Sang Buddha beserta murid-muridnya pergi, datanglah dua petani, ketika mereka melihat emas lalu berkata:
“Lihatlah, kenapa kamu tidak menginginkan emas?”

Seseorang memberitahukan padanya bahwa Sang Buddha berkata itu adalah ular berbisa.

Petani berkata: “Ular berbisa apa? Ini emas. Aku jadi kaya, aku jadi kaya!“

Kemudian petani mengambil emas tersebut dan pergi dengan sukacita. Ia pergi ke pasar untuk menjual barang-barangnya dan langsung ditangkap.

Karena emas di istana memiliki segel baja, pencuri tidak mengetahui ini emas kerajaan, jika ia ketahuan mengambil barang curian maka ia akan dijatuhi hukuman penggal.

Ketika mereka diikat di tempat eksekusi, mereka berkata: “Sang Buddha benar, itu adalah ular berbisa!“

Keserakahan adalah ular berbisa yang ada pada diri kalian, coba renungkan kenapa begitu banyak pejabat koruptor yang ditangkap sekarang, karena itu adalah akibat dari keserakahan mereka.”

Kita para praktisi buddhis menghimbau semua orang tidak serakah, benci dan bodoh, karena ketiga sifat ini merupakan ular berbisa di dalam hati, jika salah satu ular berbisa suatu saat diaktifkan maka akan melukai diri sendiri, keluarga, dan segalanya.

Keserakahan adalah ular berbisa yang ada pada diri kalian!